satu lagi mawar terluka
tanpa tetes darah
kelopak-kelopak merana
pudarkan semburat merah
masih merekah memang,
hanya saja ia terkatung
terlalu letih menerka
dimana embun berada?
duri-duri tak lagi siaga
gemetar, rebah di atas tanah
rerumputan memeluk iba
siapa yang masih peduli?
pada merah mawar pucat
sedang kata ini tercekat
adakah kau disana?
lhokseumawe, 11 Juli 2012
J.D
0 comments:
Post a Comment