Mirror (part 2)

Wednesday 16 October 2013

Hei, kurasa kau telah jauh melangkah. Ini bukanlah jalanmu. Ayo kembali, menjadi dirimu yang dulu tegar dan penuh semangat. Sejak kapan kau lemah begini? aku 'tak sanggup melihat dirimu yang seperti ini. kau yang sekarang bukanlah kau yang kukenal.

Memangnya kenapa, hah?! Toh, tak ada yang mau mendengarkan aku sekarang. Aku sudah terlanjur masuk, dan 'tak akan bisa keluar. ahahaha! Ini lebih baik daripada menggantung harapan tak jelas atau menitip rindu pada kekasih yang entah nyata atau tidak

Tidak, kau tidak seperti itu. Kau selalu bisa menyelesaikan masalah dengan tenang. Kau yang setiap hari bercerita tentang birunya langit dan hijaunya rerumputan di taman rahasiamu itu. Kau yang selalu bisa keluar dari tempat yang tak seharusnya kau berada. Dimana dirimu yang itu?

Ahh! omong kosong! itu masa lalu. sekarang aku bahagia dengan jalan ini walau hanya sesaat. Bayangan ini lebih tampak bersahabat daripada terus menjaga kuncup-kuncup bunga itu! Aku muak dengan semua yang ada disekitarmu, pada orang-orang tak aku tak tahu dimana wajah aslinya!

Itukah alasanmu? Sadarlah! kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri. Jalan yang kau lalui itu hanyalah ilusi yang terus membayangi dirimu jika kau 'tak segera kembali. Dimana terakhir kali kau tersenyum? tunjukkan padaku sekarang. Mungkin kita bisa kembali kesana dan membuatmu merasa lebih baik. Ayo, ikut aku...

TIDAK AKAN!!!! ENYAHLAH KAU!!


PRAANGGGG!!!!




Blang Raya, 23 Agustus 2013
Cermin
Top of Form

Bottom of Form