Kini semua semakin nyata
Kau tak pernah kembali,
Aku bahkan hampir lupa tatapan matamu
Atau hangatnya pelukanmu
Bahkan suaramu menjadi samar dalam
ingatanku
Kita semakin saling tidak mengerti,
Saling menjauh
Gadis itu mendatangiku
semalam, ia tampak sangat tertekan, wajahnya lelah menanggung pilu, air mata
tak henti keluar dari matanya, dan ia menggigil sambil mendekap kepingan
hatinya yang hancurdan setangkai mawar yang telah menghitam. Perih rasanya
melihat ia datang dengan keadaan seperti ini, “dia meninggalkanku...” katanya
lirih “aku menunggu dia datang, menunggu dia untuk menepati janjinya. Tapi
dia pergi..” saat gadis itu berbicara, jemarinya bergetar memegang mawar
hitam itu dan tangannya mendekap kepingan hatinya itu. “ aku tak tahu dengan
apa yang terjadi pada diriku sekarang, gigil yang mendalam menyerangku setiap
malam. Air mata ini tak berhenti mengalir, dan perih yang kian pedih
menghujamkan jarum tepat di jantungku. Kesepian itu sangat sakit! Aku bahkan
sempat berpikir untuk menyerahkan segalanya pada orang yang mampu membuatku
menghilangkan sepi ini walau hanya sementara. Rasanya sakit sekali hingga aku
tak tahu di dimensi mana aku berada..” katanya lagi.