Hilang II

Wednesday, 11 December 2013


Kini semua semakin nyata
Kau tak pernah kembali,
Aku bahkan hampir lupa tatapan matamu
Atau hangatnya pelukanmu
Bahkan suaramu menjadi samar dalam ingatanku
Kita semakin saling tidak mengerti,
Saling menjauh

Mirror (part III)

Sunday, 1 December 2013


Gadis itu mendatangiku semalam, ia tampak sangat tertekan, wajahnya lelah menanggung pilu, air mata tak henti keluar dari matanya, dan ia menggigil sambil mendekap kepingan hatinya yang hancurdan setangkai mawar yang telah menghitam. Perih rasanya melihat ia datang dengan keadaan seperti ini, “dia meninggalkanku...” katanya lirih “aku menunggu dia datang, menunggu dia untuk menepati janjinya. Tapi dia pergi..” saat gadis itu berbicara, jemarinya bergetar memegang mawar hitam itu dan tangannya mendekap kepingan hatinya itu. “ aku tak tahu dengan apa yang terjadi pada diriku sekarang, gigil yang mendalam menyerangku setiap malam. Air mata ini tak berhenti mengalir, dan perih yang kian pedih menghujamkan jarum tepat di jantungku. Kesepian itu sangat sakit! Aku bahkan sempat berpikir untuk menyerahkan segalanya pada orang yang mampu membuatku menghilangkan sepi ini walau hanya sementara. Rasanya sakit sekali hingga aku tak tahu di dimensi mana aku berada..” katanya lagi.

Gelombang




Aku sudah terbiasa dengan berbagai macam gelombang perasaan. Berteman dengan sepi, angin yang seakan tak mau peduli, dan laut yang menghayutkanku dalam imajinasi.  Kali ini gelombang itu datang, namun berbeda. Gelombang ini seakan lebih tak bersahabat, dan sepertinya ia bukan gelombang yang biasa datang. Gelombang ini bergejolak di sepanjang aliran darahku, hangat walau terkadang membuatku gigil. Desir yang