MIRROR

Wednesday, 21 March 2012
melihatmu seperti melihat banyak sisi. disaat kau diam dan hanya memandangi semua itu dengan pandangan dingin, senyum yang diperlihatkan hanyalah penutup sebuah kepedihan. disaat lainnya, kau tersenyum dengan tulus tanpa ada kepalsuan. saat kau tertawa, aku tak dapat membedakan apakah senang atau marah....tulus atau tidak.... kau seperti memiliki banyak topeng, yang bisa kau ganti kapan saja kau mau. seperti itukah dirimu?

kupandangi dirimu sepenuhnya. kau terlahir normal, tanpa ada cacat. suatu nikmat yang harus kau syukuri, aku berkata dalam hatiku. namun, kau memalingkan wajahmu...seakan tahu apa yang aku ucapkan di hatiku. kutatap matamu, berharap menemukan secercah cahaya hatimu saat ini. tapi, yang kudapat hanyalah persaan dendam serta ingin 'membunuh' perasaanmu sendiri  yang membuatku ngeri melihatmu. tapi disaat itu juga aku menemukan sinar hangat dari matamu yang membuatku merasa nyaman.apakah kau menggunakan kedua perasaan itu di dua kondisi yang berbeda?? kau menatapku seakan mengiyakan.

kau berbicara melalui matamu, bukan dari mulutmu. seberat itukah kau untuk berterus terang?? kau menatapku lagi, lalu menutup matamu. aku juga menutup mataku.. berbagai kejadian terpampang seperti sebuah film. kau ada disana, berselimut kelabu dan juga hawa dingin di sekitarmu di tempat itu. tapi ditempat lainnya kau tidak seperti itu. seburuk itukah tempat itu???

kubuka kembali mataku, kini kau menatapku lagi dengan pandangan kelabu. kau meneteskan air matamu, kali ini adalah air mata dari hati kecilmu. aku ingin memelukmu..membagi kasih sayang seorang teman. namun kau tak bisa kuraih, dan aku hanya bisa terdiam di tempatku." terima kasih kau telah membagi kisahmu, lebih baik kan sekarang??" tanyaku lagi. dan untuk pertama kalinya sejak aku mengenalmu, kau menyebutkan sebuah kata yang membuatku meneteskan air mataku, " ya...."

0 comments: