Kutuliskan kata ini
kala kata ini semakin menyesakkan
memaksa masuk dan tinggal
saat ingatan mengiris sepi
Kutuliskan kata ini
kala sunyi meresapi
seluk beluk tulang sejati
Kutuliskan kata ini
saat tertahan di perbatasan
kalbu menatap sendu
pada sekelebat angin lalu
turut serta membawa perasaan
dan terlalu letih 'tuk kembali
Lhokseumawe, 30 Juni 2012
Jejak Dandelion
DIARY MASA LALU
Posted by
Unknown
at
21:03
Wednesday, 13 June 2012
sekumpulan kisah unik
dan terkadang
menggelitik
walau terselip
genangan air mata
dan setitik asa di
dalamnya
mengisi tiap baris
paragraf
dengan tinta yang
berbeda
setiap garis menarik
kembali
memori lama yang
terpendam
coretan-coretan tawa
canda
memiliki akhirnya
tersendiri
sekumpulan kisah
tertulis
polos, tawa, harapan,
tangis
akan indahnya cinta
pertama
cacat oleh luka pilu
tersayat pisau rindu
terlelap dalam sunyi
dikecup lembut salam
perpisahan
bunga-bunga yang layu
menggugurkan
kelopak-kelopaknya
diiringi hembusan pelan
angin lalu
ditutup senyum haru
melepas kepergian
dengan hati lapang
akhir menitipkan salam
pada pembuka
mulai menarik garis
baru lagi
Lhokseumawe, 14 juni
2012
Jejak Dandelion
Inikah Aku?
Posted by
Unknown
at
23:11
Monday, 11 June 2012
inikah aku?
meringkuk kedinginan
dalam pelukan dewi malam
inikah aku?
menatap jarum jam
menitipkan salam pada jiwa
yang telah pergi
inikah aku?
tertatih mempertahankan
asa terjerat akar kepedihan
lhokseumawe, 12 juni 2012
Jejak Dandelion
Penantian
Posted by
Unknown
at
21:26
Sunday, 10 June 2012
kutatap jam-jam menyala
angin mulai tak bersahabat
resah dalam penantian
bayangan ikut menghilang
kulirik daun-daun berguguran
dipermainkan sang angin lalu
dengan lembut merengkuh ilalang
ku dekap erat sinar yang tersisa
panah-panah beracun terlanjur
menancap sebelum senja datang
awan kini enggan menemani
kala sang mawar mempertajam
duri-durinya
kugoreskan pena bertinta darah
pada helai demi helai kertas tua yang menangis
jam mimpi terus berjalan
kala pelangi belum memudar
8 juni 2012
jejak dandelion
angin mulai tak bersahabat
resah dalam penantian
bayangan ikut menghilang
kulirik daun-daun berguguran
dipermainkan sang angin lalu
dengan lembut merengkuh ilalang
ku dekap erat sinar yang tersisa
panah-panah beracun terlanjur
menancap sebelum senja datang
awan kini enggan menemani
kala sang mawar mempertajam
duri-durinya
kugoreskan pena bertinta darah
pada helai demi helai kertas tua yang menangis
jam mimpi terus berjalan
kala pelangi belum memudar
8 juni 2012
jejak dandelion
Tentang Dia
Posted by
Unknown
at
21:25
tatapan mata yang misterius
seperti akar yang menjalar
mencari arti sudut matanya
menelusuri jejak hati kecilnya
suara yang berbisik pelan
hati mengajak untuk berbicara
namun gagak tertawa sinis
melihat ilusi bermain mata
seperti iblis bersayap malaikat
tak mampu berkata tidak
seulas senyum berhias racun
memainkan kesadaran hati ini
Dia adalah mawar merah
menusukkan duri-duri indah
namun sangat dirindukan
semua...
hanya tentang Dia
Dia yang kurindukan
lhokseumawe, 11 juni 2012
Jejak Dandelion
seperti akar yang menjalar
mencari arti sudut matanya
menelusuri jejak hati kecilnya
suara yang berbisik pelan
hati mengajak untuk berbicara
namun gagak tertawa sinis
melihat ilusi bermain mata
seperti iblis bersayap malaikat
tak mampu berkata tidak
seulas senyum berhias racun
memainkan kesadaran hati ini
Dia adalah mawar merah
menusukkan duri-duri indah
namun sangat dirindukan
semua...
hanya tentang Dia
Dia yang kurindukan
lhokseumawe, 11 juni 2012
Jejak Dandelion
aku takut
Posted by
Unknown
at
01:44
Thursday, 7 June 2012
aku takut
jika sang kegelapan datang
menghampiri dan menyelimutiku
dengan mantel kebencian
aku takut
jika satu persatu untaian
jalinan perdamaian
harus terurai dan menghilang
aku takut
jika harus kembali tempat itu
kering kerontang
panas dan debu melecut tubuh
aku takut
untuk kembali memelihara
tunas asa dan rasa
yang tumbuh ringkih
berjuang melawan angin
dan aku takut
jika mereka
dia
kau
dan bahkan aku
hanya ada dalam
cermin mimpiku semata!
jika sang kegelapan datang
menghampiri dan menyelimutiku
dengan mantel kebencian
aku takut
jika satu persatu untaian
jalinan perdamaian
harus terurai dan menghilang
aku takut
jika harus kembali tempat itu
kering kerontang
panas dan debu melecut tubuh
aku takut
untuk kembali memelihara
tunas asa dan rasa
yang tumbuh ringkih
berjuang melawan angin
dan aku takut
jika mereka
dia
kau
dan bahkan aku
hanya ada dalam
cermin mimpiku semata!
Subscribe to:
Posts (Atom)
Categories
Popular Posts
-
from: kartunNgampus Agak sedikit kesal dan kecewa sih liat nilai IP semester ini. Mungkin salah gue juga yang terlalu cuek saat itu, ent...
-
Sendirian jadi cewek disini, sello aja sih, Tapi entah kenapa ada hawa aneh . Rasanya semacam diawasi, Mungkin itu cuma paranoid aja si...
-
terbit: September 2013, Atjehlink Senin(24/2) adalah tanggal dimana mahasiswa dari 2 prodi (Bahasa Inggris dan Matematika) di STAI...
-
Ada langkah yang mungkin telah salah aku ambil di awal musim. Harusnya setiap langkah didasari dengan pertimbangan, namun terkadang pada ko...
-
Rabu, 03 September 2014 10:41 wib | Kampus Okezone.com ilustrasi DI era teknologi yang semakin canggih, tak dapat dimungkiri bah...
-
* terbit: 07 Juni 2014, Harian Serambi DI era modern ini, berbagai macam metode pendidikan terus berkembang. Mulai dari Pendidikan Ana...
-
ini tentang sebuah permainan di dalamnya bisa terdapat lebih dari satu pemain ada yang memegang kendali namun ada juga yang dipermainkan ...
-
Orang asing Hanya orang asing Mabuk merangkai mimpi Larut dalam fantasi a happy ending Nyatanya, Waktu seakan mengkhianati Terh...
-
Akhirnya, setelah melanglang buana kagak jelas (sebenarnya jelas, lingkungan gue cuma rumah, kampus, dan hotspot wifi) gue balik ke blog t...
-
“ Bagaimana hidupmu kini?” Gadis berwajah menyenangkan itu tersenyum. Ah, aku sangat familiar dengan ruangan ini. Sudah berapa lama ya se...