Menjadi Dandelion (kembali)

Monday, 17 June 2013

Untuk beberapa saat, aku melupakan diriku
larut dalam hari penuh pertanyaan
mabuk merangkai mimpi
tak lagi menitip rindu pada angin
pergi untuk mencari sebuah kepastian

Kau tentu tahu harapanku, menjadi dandelion
terbang tanpa beban, bersama angin
tak peduli dengan mendung dan petir
ringan dan bebas

Namun, yang terjadi sangatlah berbeda
di mataku rembulan tampak gugur
gigil yang hadir setiap senja
tangis yang entah karena apa
membuatku karam di sudut malam

Betapa inginnya aku kembali,
menjadi dandelion
yang ikhlas melepas, tegar
mengukir jejak-jejak baru


Lhokseumawe, 01 April 2013

0 comments: