Bisakah aku menahanmu?
Suatu waktu dalam irama hujan, aku menemukan diriku di sudut dimensi yang lain
Sedang memeluk mimpi, entah sampai kapan
menunggu dirimu dalam ilusi
Kekecewaan ini membutakan mataku
Aku lebih memilih untuk hidup dalam mimpi,
oleh karena itu ‘tak perlu bangun untuk melihatmu menghilang
Tentu saja tak mudah membekukan api yang menjalar
Atau menghilangkan semua duri mawar
atau mengubah takdir
Bisakah aku tak mengenalmu?
bagiku ini lebih baik daripada mengiris sepi di tengah malam
Atau mengharap pada angin membawamu kembali
Bisakah aku melawan takdir?
Walau setelah itu, aku akan melumat luka dan menetesinya dengan cuka
Hanya untuk melupakan apa yang terjadi
Dan aku tetap disini, menunggu kabar dari angin
Entah sampai kapan
Alue Awe, 21 November 2013
Cermin
0 comments:
Post a Comment