Sajak Abu-Abu

Wednesday, 13 November 2013
Kuteguk secangkir rindu dalam mabuk
Kukutuk waktu yang meninggalkanku sendiri
Dalam samar aku mencari sosok
Meraba jalan walau dipermainkan oleh rasa
Huruf –huruf berlompatan dalam kepalaku
Berebut menyusun diri menjadi kata

Ada yang hilang dalam hampa
Di setiap lorong tanpa cahaya
Tersesat oleh labirin-labirin tanpa makna
Saat cahaya adalah mimpi yang indah
Saat itu pula kau hilang bersama kabut

Mereka benar,
Gigil ini begitu dingin dan menyakitkan
Menusuk tanpa ampun berkali-kali
Lalu ia pergi seakan tak pernah kembali
Namun ia terus menghantui dalam mimpi

Kuteguk lagi secangkir rindu dalam mabuk
sambil tetap mengutuk waktu
dibawah langit abu-abu



Ruang 12, Alue Awe
13 Nopember 2013

0 comments: