Seperti medapat hal yang pernah dimimpikan, tapi begitu
dapat aku malah tak mengharapkannya. Aku benci dengan situasi ini, memangnya
salah? Toh kali ini aku tak berharap demikian. Mungkin lebih baik aku menjauh
untuk sementara waktu, gerah juga rasanya selalu terjebak pada situasi yang
sama setiap harinya. Begitu sulit tuk memahami, sehingga bukannya dekat, malah
terasa semakin jauh.
Kali ini seperti masa lalu yang terputar, namun dengan
keadaan yang berbeda, pemeran yang berbeda, hanya masalahnya yang mungkin sama.
Aku tak tahan hanya memandangi dengan mimpi yang menggantung di atas kepalaku.
Percakapan-percakapan yang tak bisa kumengerti. Padahal
harusnya aku yang tahu, hanya AKU. Kenyataannya ialah aku tak bisa mengetahui
apa yang ingin kuketahui. Ada semacam jurang diantara aku dan dia.
Keluar dari duniaku, selalu memakai topeng yang sama,
bertingkah yang sama. Aku tak biasa membebankan masalahku ke orang lain, semua
kutanggung sendiri. Aku membenci senja yang dulu kucintai, aku membenci malam
yang memenjarakanku dalam tangis. Sepi yang membuatku iri pada mereka. Mereka
bahagia, tapi aku tidak. Aku juga ingin seperti mereka, tapi tidak pernah
kudapatkan. Demi menghibur diri, terpaksa kuciptakan kebahagiaan semu dari
mimpi dan khayalan yang terindah yang tidak mungkin terjadi.
Ah, ini semua hanya kebetulan saja bukan??
Alue Awe, 22 November 2013
Cermin
0 comments:
Post a Comment